09 June 2013

Selamat Menyambut Sya'ban

Bismillahirrahmanirrahim,

Esok bermulalah permulaan hari baru di bulan islam sya'ban.Ketahuilah bahawa bulan sya'ban merupakan salah satu bulan yang diagungkan.Keberuntungan besar bagi orang yang bertaubat dan berbuat taat didalamnya.Barangsiapa yang bersungguh-sungguh didalamnya dengan izin Allah akan beroleh kejayaan yang  besar.Dibulan ini juga khususnya dimalam nisfu sya'ban dianjurkan supaya kita membaca tasbih nabi yunus sebanyak-banyaknya sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah saw yang bersabda yang bermaksud " Sesungguhnya doa saudaraku Yunus sangat bagus,permulaanya tahlil,pertengahannya tasbih dan diakhirnya pengakuan dosa iaitu :

Ketahuilah juga bahawa pada bulan agung inilah perintah untuk berselawat ke atas junjungan mulia Rasulullah saw diturunkan.Maka perbanyakkanlah selawat di setiap waktu khususnya di bulan sya'ban yang mulia ini agar tali perhubungan kita dengan  Kekasih Allah yakni Rasululullah saw semakin kukuh.Moga Allah swt  sentiasa memberi Inayah,Hidayah dan Taufiq-Nya kepada kita semua untuk kita sentiasa berjalan dijalan lurus menuju-Nya didalam menggapai Redho-Nya fi dunia wal Akhirat.Ameen.


30 Rejab 1434

12 January 2013

Selamat Datang Bulan Mulia Rabiul Awal


Bismillahirahmanirrahim

Pesan Guru Mulia  Al Habib Umar Al-Hafidz,orang yang dekat dengan Rasulullah saw di akhirat adalah orang yang dekat dengan Rasulullah saw di dunia.Orang yang dekat dengan Rasulullah saw di dunia adalah orang yang mencintai Baginda saw dan orang yang mencintai Baginda saw adalah orang banyak berselawat kepada Rasulullah saw.Sempena bulan mulia ini marilah kita sama-sama membina hubungan kita dengan insan yang paling agung dengan  memperbanyakkan selawat kepada Baginda saw.





1 Rabiul Awal 1434

02 June 2012

Saiyyidah Nafisah Radiyallahu Anhu

Makam Sayyidah Nafisah Radiyallahu anhu di Mesir




بســــم الله الرحمان الرحيم
Kisah yang bakal dicoret ini merupakan kisah waliyullah wanita yang merupakan cicit Rasulullah saw.Semoga kisah beliau ini memberi suntikan semangat untuk kita berjalan menuju-Nya khususnya untuk sekelian wanita di luar sana.Insya Allah Amen.

Saiyyidah Nafisah Radiyallahu anhu merupakan putri Hasan al-Anwar bin Zaid bin Hasan bin Ali dan Sayyidah Fathimah az-Zahra', putri Rasululullah Saw. Sayyidah Nafisah r.a dilahirkan di Mekah al-Mukarramah, 11 Rabiul awal 145 H. Pada tahun 150 H, Hasan telah dilantik sebagai Gabenor Madinah dan ia membawa Sayyidah Nafisah r.a yang baru berusia 5 tahun ke Madinah. Di sana Sayyidah Nafisah r.a menghafal Al-Qur'an, mempelajari tafsirnya dan senantiasa menziarahi makam datuknya, Rasulullah Saw. 
 
Sayyidah Nafisah r.a terkenal dengan watak zuhudnya, beliau berpuasa di siang hari dan bangun di malam hari untuk bertahajjud dan beribadah kepada Allah SWT. Sayyidah Nafisah r.a mulai umur enam tahun selalu menunaikan salat fardu dengan teratur bersama kedua orang tuanya di Masjid Nabawi. Setelah meningkat dewasa,Sayyidah Nafisah r.a telah menikahi sepupunya yang bernama Ishaq al-Mu'tamin. Pernikahan itu berlangsung pada tanggal 5 Rajab 161 H sewaktu umur beliau mencecah 16 tahun. Hasil dari perkahwinan,beliau r.a telah dikurniakan seorang putra bernama al-Qasim dan seorang putri bernama Ummu Kultsum. 

Kehebatan ibadah Sayyidah Nafisah r.a tidak asing lagi dikalangan umat islam. Beliau r.a akan membaca al qur'an setiap malam sebanyak 15 juzu' dan pada malam berikutnya beliau akan mengkhatamkan al-qur'an .Beliau r.a juga telah menunaikan ibadah haji sebanyak 30 kali, sebagian besar ia lakukan dengan berjalan kaki. Hal tersebut dilakukan karena meneladani datuknya, Imam Husain yang pernah mengatakan, "Sesungguhnya aku malu kepada Tuhanku jika aku menjumpai-Nya di rumah-Nya dengan tidak berjalan kaki." 

Hijrah ke Mesir

Sayyidah Nafisah r.a telah berhijrah  ke Mesir ketika usianya 48 tahun. Beliau r.a tiba di Mesir pada hari Sabtu, 26 Ramadan 193 H. Sewaktu orang-orang Mesir mengetahui berita kedatangan beliau, mereka pun berangkat untuk menyambutnya di kota al-Arisy, lalu bersama-sama dengannya memasuki Mesir. 

Di bumi Mesir,Sayyidah Nafisah r.a telah dibantu oleh seorang pedagang besar Mesir yang bernama Jamaluddin 'Abdullah al Jashshash, di rumah ini Sayyidah Nafisah tinggal selama beberapa bulan. Penduduk Mesir dari berbagai pelosok negeri datang ke tempatnya untuk mengunjungi dan mengambil barokah darinya. Sayyidah Nafisah r.a khuatir hal itu akan mengganggu pemilik rumah. Beliau pun meminta izin untuk pindah ke rumah yang lain. la kemudian memilih sebuah rumah yang khusus untuknya di sebuah kampung di belakang Masjid Syajarah ad-Durr di jalan al-Khalifah. Kampung itu sekarang dikenal dengan nama al-Hasaniyyah.  

Penduduk Mesir yang telah mengetahui rumah baru yang ditempati oleh Sayyidah Nafisah r.a, segera mendatanginya. Sayyida Nafisah r.a merasa dengan banyaknya orang yang mengunjunginya, benar-benar menyulitkannya untuk beribadah. Beliau berpikir untuk meninggalkan Mesir dan kembali ke Madinah. Orang-orang mengetahui rencana Sayyidah Nafisah r.a untuk meninggalkan Mesir. Mereka segera pergi ke penguasa Mesir, as-Sirri bin al-Hakam, dan memintanya agar meminta Sayyidah Nafisah r.a untuk tetap tinggal di Mesir. As-Sirri bin al-Hakam kemudian mendatangi Sayyidah Nafisah. 

Kepada as-Sirri, Sayyidah Nafisah berkata, Dulu, saya memang ingin tinggal di tempat kalian, tetapi aku ini seorang wanita yang lemah. Orang-orang yang mengunjungiku sangat banyak, sehingga menyulitkanku untuk melaksanakan wirid dan mengumpulkan bekal untuk akhiratku. Lagi pula, rumah ini sempit untuk orang sebanyak itu. Selain itu, aku sangat rindu untuk pergi ke raudhah datukku, Rasulullah Saw."  

Maka as-Sirri menanggapinya, "Wahai putri Rasulullah, aku jamin bahwa apa yang engkau keluhkan ini akan dihilangkan. Sedangkan mengenai masalah sempitnya rumah ini, maka aku memiliki sebuah rumah yang luas di Darb as-Siba' Aku bersaksi kepada Allah bahwa aku memberikan itu kepadamu. Aku harap engkau mau menerimanya dan tidak membuatku malu dengan menolaknya." Setelah lama terdiam, Sayyidah Nafisah r.a berkata, 'Ya, saya menerimanya." .

Kemudian ia Mengatakan, Wahai Sirri, apa yang dapat aku perbuat terhadap jumlah orang yang banyak dan rombongan yang terus berdatangan? “Engkau dapat membuat kesepakatan dengan mereka bahwa waktu untuk pengunjung adalah dua hari dalam seminggu. Sedangkan hari-hari lain dapat engkau pergunakan untuk ibadahmu, jadikanlah hari Rabu dan Sabtu untuk mereka," kata as-Sirri lagi. 

Sayyidah Nafisah r.a menerima tawaran itu. Beliau pun berpindah ke rumah yang telah diberikan untuknya dan mengkhususkan waktu untuk kunjungan pada hari Rabu dan Sabtu setiap minggu. 

Sayyidah Nafisah r.a &Imam Syafie

Sayyidah Nafisah r.a dikunjungi oleh banyak fuqaha, tokoh-tokoh tasawuf, dan orang-orang saleh. Di antara mereka adalah Imam Syafi’i r.a, Imam 'Utsman bin Sa’id al-Mishri, Dzun Nun al-Mishri, Al Mishri as-Samarqandi, Imam Abubakar al-Adfawi dan banyak ulama lain. Imam Syafi’i r.a datang ke Mesir pada tahun 198 H, lima tahun setelah kedatangan Sayyidah Nafisah r.a. Imam syafi’i r.a tinggal di Mesir lebih dari empat tahun.  

Ketika Imam Syafi’i r.a datang ke Mesir, ia telah menjalin hubungan dengan Sayyidah Nafisah. Hubungan keduanya diikat oleh keinginan untuk berkhidmat kepada akidah Islam. Imam Syafi’i biasa mengunjungi Sayyidah Nafisah r.a bersama beberapa orang muridnya ketika berangkat menuju halaqah-halaqah pelajarannya di sebuah masjid di Fusthath, yaitu Mesjid 'Amr bin al-'Ash.   

Walaupun Imam Syafi'i memiliki kedudukan yang agung, tetapi jika ia pergi ke tempat Sayyidah Nafisah, ia meminta do’a kepada Nafisah dan mengharap barokahnya. Imam Syafi'i juga mendengarkan hadist darinya. Bila sakit, Imam Syafi’i mengutus muridnya sebagai penggantinya.  

Utusan itu menyampaikan salam Imam Syafi'i dan berkata kepada Sayyidah Nafisah r.a, "Sesungguhnya Imam Syafi'i sedang sakit dan meminta doa kepadamu." Sayyidah Nafisah lalu mengangkat tangannya ke langit dan mendoakan kesembuhan untuknya. Maka ketika utusan itu kembali, Imam Syafi’i telah sembuh.  

Suatu hari, Imam Syafi’i menderita sakit. Seperti biasanya, ia mengirim utusan untuk memintakan doa dari Sayyidah Nafisah r.a baginya. Tetapi kali ini Sayidah Nafisah r.a berkata kepada utusan itu, "Allah membaguskan perjumpaan-Nya dengannya dan memberinya nikmat dapat memandang wajah-Nya yang mulia." Ketika utusan itu kembali dan mengabarkan apa yang dikatakan Sayyidah Nafisah r.a, Imam Syafi’i tahu bahwa saat perjumpaan dengan Tuhannya telah dekat.  

Semasa hayatnya,Imam Syafi’i berwasiat agar Sayyidah Nafisah r.a menyolatkan jenazahnya apabila ia wafat. Ketika Imam Syafi’i wafat pada akhir Rajab tahun 204 H, seramai 120,00 orang telah menyolatkan jenazah Imam Syafi'i r.a.Selepas solat jenazah, Sayyidah Nafisah r.a meminta agar jenazah Imam Syafi'i r.a dihantar ke rumahnya untuk beliau menyolatkan jenazah Imam Syafie bagi melaksanakan wasiatnya. Jenazah Imam Syafi’i dibawa dari rumahnya di kota Fusthath ke rumah Sayyidah Nafisah r.a, dan di situ ia menyolatkannya seorang diri.

Kepergian Seorang Waliyullah

Sayyidah Nafisah r.a telah menggali Kuburnya dengan tangannya sendiri Ketika beliau merasa ajalnya telah dekat, ia mulai menggali kuburnya sendiri. Kubur itu berada di dalam rumahnya. Ia turun ke dalamnya untuk memperbanyak ibadah dan mengingat akhirat. Al-Allamah al-Ajhuri mengatakan, Nafisah mengkhatamkan Al-Qur'an di dalam kubur yang telah digalinya sebanyak 6000 ribu kali dan menghadiahkan pahalanya untuk kaum Muslimin yang telah wafat.  

Ketika sakit, ia menulis surat kepada suaminya, Ishaq al Mu'tamin, yang sedang berada di Madinah dan memintanya datang. Suaminya pun datang bersama kedua anak mereka, al-Qasim dan Ummu Kultsum. Pada pertengahan pertama bulan Ramadan 208 H, sakitnya bertambah parah, sedangkan ia dalam keadaan berpuasa. Orang-orang menyarankannya untuk berbuka demi menjaga kekuatan dan mengatasi sakit yang dideritanya.Beliau pun menjawab, "Sungguh aneh! Selama 30 tahun aku meminta kepada Allah agar Ia mewafatkan aku dalam keadaan berpuas, maka bagaimana mungkin aku berbuka sekarang? Aku berlindung kepada Allah. Hal itu tidak boleh terjadi selamanya".  

Kemudian ia membaca surah al-An'am. Ketika sampai pada ayat, "Untuk mereka itu kampung keselamatan (syurga) di sisi Tuhan mereka. Dia penolong mereka berkat amalan yang mereka perbuat," (al-An'am: 127) Sayyidah Nafisah r.a lalu mengucapkan kalimat syahadat, dan naiklah rohnya keharibaan Tuhannya Yang Maha Tinggi, berjumpa dengan para nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin.  

Sebelumnya, Saiyyidah Nafisah r.a berwasiat kepada suaminya untuk memindahkan jasadnya yang suci dalam peti ke Madinah untuk dimakamkan di sana bersama keluarganya di Baqi'. Namun, penduduk Mesir menentangnya dan menginginkan agar ia dimakamkan di kubur yang telah digalinya dengan tangannya sendiri.  

Penduduk Mesir mengumpulkan harta yang banyak, lalu menyerahkannya kepada suami Sayyidah Nafisah r.a seraya meminta agar jenazahnya tetap berada di Mesir. Namun suaminya enggan menerima permintaan itu. 

Ketika pagi, mereka mendatanginya lagi. Akhirnya suami Sayyidah Nafisah r.a memenuhi pemintaan mereka untuk memakamkan isetrinya di tempat mereka, namun ia mengembalikan harta mereka. Mereka bertanya kepadanya tentang hal itu. Ia menjawab, "Aku melihat Rasulullah Saw dalam mimpi. Beliau berkata kepadaku, Wahai Ishaq, kembalikan kepada mereka harta mereka dan makamkanlah Sayyidah Nafisah r.a di tempat mereka. 

Allahu a'lam. 

24 May 2012

Marhaban Ya Rejab


Ketahuilah,sesungguhnya bulan rejab adalah bulan penuh keutamaan,beribadah di dalamnya mendapat pahala yang berlipat khususnya puasa dan istighfar taubat dari semua kesalahan terutama di malam pertamanya kerana doa di dalamnya sangat mustajab.Nabi saw bersabda yang bermaksud : Ada lima malam yang apabila berdoa di dalamnya tidak akan di tolak iaitu : malam pertama bula rejab,malam nisfu sya'ban,malam jumaat,malam hari raya idul fitri,malam hari raya idul adha.

Para ulama' berkata : Rejab adalah bulan istighfar,sya'ban bulan berselawat kepada Nabi saw dan Ramadhan adalah bulan al qur'an.Maka bersungguh-sungguhlah kalian di bulan ini kerana itulah waktu perdagangan yang menguntungkan.

Ulama berpesan , mohonlah ampun kepada Allah swt sepanjang bulan rejab dengan mengucapkan kalimah :

اللهم اغفرلي وارحمني و تب علي
(Ya Allah Ampunilah aku,Rahmatilah aku dan terimalah taubatku)

Ucaplah permohonan ampun ini sebanyak 70 kali diwaktu pagi dan 70 kali diwaktu petang.

Dan,yang paling penting di dalam bulan rejab ini,jangan lupa untuk membaca doa yang terdapat di dalam foto di atas.Selamat beramal !

Rejab 1433H

16 May 2012

Tetamu dari Tarim


Alhamdulillh sejak kebelakangan ini bumi Malaysia dikunjungi tetamu istimewa dari Tarim.Moga-moga kedatangan mereka ini akan menambahkan baarokah di bumi Malaysia ini.Allahumma ameen.Kunjungan mereka ini sangat istimewa kerana kedatangan  mereka membawa 'hadiah' yang sangat bernilai disisi Allah swt untuk kita semua.Moga kita semua sudi 'menerimanya'.

Bermula dengan kunjungan hubabah maryam,anak saudara guru mulia Al Habib Umar Ben Hafidh,secara umumnya beliau telah mengijazahkan apa-apa sahaja yang ada di dalam buku  'khulasoh' karangan Al Habib Umar dan secara khususnya beliau berpesan,bacalah Laa ila ha illallahul malikul haqqul mubin ( tiada tuhan melainkan Allah Pemerintah yang Benar lagi yang maha jelas keadilan-Nya ) 100 kali diantara waktu fardhu zohor dan fardhu asar dengan diniatkan untuk beroleh kemenangan dari hawa nafsu,syaitan dan dunia.

Al Habib Ali Zain Al Abidin Al Jufri pula berpesan,bacalah zikir Laa ilaha illallah wahdahu Laa syarikalah , Lahul mulku walahul hamdu , yuhyi wa yumit , wahuwa hayyi la yamut , biyadihil khoir , wahuwa ala kulli syaiin qodir ( tiada tuhan melainkan Allah yang maha Esa , tiada sekutu bagi-Nya.Hanya milik-Nya segala kerajaan, hanya tertentu bagi-Nya segala kepujian. Hanya Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan dia yang maha hidup yang tidak mati.Di bawah kekuasaan-Nya sahaja segala kebaikan dan Dialah yang maha berkuasa atas segala sesuatu ) apabila masuk pasar kerana akan dibalas dengan sejuta ganjaran di akhirat kelak.

Hubabah Nur Al Haddar,isteri guru mulia al habib umar ben hafidh juga berpesan,bacalah doa ini sebanyak 3 kali setiap hari untuk untuk selamat dari sifat syirik.Doanya berbunyi , Allahumma inni nauzubika min annusyrika bika syaian na'lamuh wanastaghfiruka limaa la na'lamuh ( Ya Allah kami belindung pada Mu dari syirik terhadap Mu yang kami sedari dan kami memohon ampun dari sesuatu yang tidak kami ketahui ).

Guru mulia Al Habib Umar Ben Hafidh berpesan,jangan lupa untuk memohon ampun kepada muslim yang lain.Bacalah kalimah Allahummaghfirlil mu'minin wal mu'minat sebanyak 27 kali selepas solat subuh agar Allah swt memberi Rahmat-Nya kepada kita.

آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ


07 May 2012

Tasbih & Tongkat




Suatu ketika dulu,Sheikh Fahmi pernah menceritakan,adat bagi orang arab apabila mencecah usia 40 tahun,mereka akan mula membawa dua perkara bersama mereka iaitu tasbih & tongkat.Tasbih untuk sentiasa berzikir mengingati Allah,tongkat untuk mengingatkan diri tentang umur yang sudah meningkat dan menghampiri kematian.Dulu,ilmu diterima secara teori,'sejak hari itu' ilmu diterima secara realiti.Lihatlah foto di atas, Al Habib bersama tasbih & tongkat :)